Limbah ekonomis adalah jenis limbah yang masih memiliki nilai guna dan nilai jual karena dapat didaur ulang, dimanfaatkan kembali, atau dijadikan bahan baku produk baru. Meskipun dianggap sebagai sisa atau buangan, limbah ini memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan jika dikelola dengan tepat.
Berikut contoh limbah ekonomis:
Oli Bekas
Oli yang telah digunakan pada kendaraan bermotor atau mesin industri dapat dikategorikan sebagai limbah ekonomis. Dengan proses penyaringan dan re-refining, oli bekas bisa diolah kembali menjadi base oil yang digunakan sebagai bahan dasar pelumas baru atau bahan bakar industri. Banyak perusahaan daur ulang khusus yang membeli oli bekas untuk tujuan ini.
Besi Scrap/Bekas
Besi bekas dari konstruksi, peralatan rusak, atau kendaraan tua masih memiliki nilai jual tinggi karena dapat dilebur dan digunakan kembali dalam industri logam. Besi merupakan salah satu limbah yang paling dicari oleh pengepul karena nilai ekonominya yang stabil dan volume penggunaannya yang besar.
Plastik Bekas
Plastik dari botol, kemasan makanan, atau wadah lainnya dapat dikumpulkan dan didaur ulang menjadi biji plastik. Biji plastik ini kemudian diproses ulang menjadi produk plastik baru seperti ember, pot, atau bahkan tekstil sintetis. Meskipun harga jualnya beragam tergantung jenis plastik, limbah plastik tetap menjadi komoditas penting di industri daur ulang.
Kertas/Kardus Bekas
Kertas dan kardus bekas seperti dari kemasan, dokumen, dan kotak pengiriman memiliki nilai ekonomis karena dapat diolah kembali menjadi kertas daur ulang. Proses ini menghemat sumber daya alam dan energi. Limbah ini banyak digunakan oleh industri pengolahan kertas dan biasanya dikumpulkan dalam jumlah besar untuk dijual.
Limbah Oli Bekas
Limbah Besi
Limbah Plastik
Limbah Kayu/Kardus